Minggu, 02 Desember 2012

Profil Desa Ponjong

     Desa Ponjong merupakan salah satu desa yang menjadi Kawasan perencanaan Ibu Kota Kecamatan (IKK) Ponjong. Dengan potensi yang dimiliki, baik secara geografis maupun secara kewilayahan, Desa Ponjong memiliki daya dukung untuk berkembang.

     Potensi Sumber Daya Air, lokasi Densitas Wisata (DW), pusat aktivitas komersil dan kedekatannya dengan jalur transportasi Semanu – Karangmojo, memberikan dampak perpecapatan perkembangan Desa Ponjong.

         Dilihat dari tata guna lahan yang ada, secara umum dapat digambarkan bahwa; fungsi wilayah perencanaan masih didomonasi ruang terbuka berupa lahan kering dan lahan pertanian yang dilayani irigasi. Lahan pertanian ini didukung oleh jaringan irigasi yang sumber airnya diambil dari Sumber Ponjong yang letaknya, berdekatan dengan kantor Kepala desa.

Letak Geografis dan Administratif

         Secara geografis Desa Ponjong terletak di 3o 52’ 44” dan 7o 52’ 11” atau sebelah Timur Laut Kota Wonosari dengan jarak ± 14 KM.

Secara administratif batas wilayah Desa Ponjong adalah :

· Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Genjahan dan Desa Sumbergiri

· Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Sumbergiri dan Desa Karang Asem

· Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Sidorejo dan Desa Bedoyo

· Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Sidorejo

Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, mempunyai luas 628, 0420 Ha, yang terdiri atas 11 Pedukuhan, dengan luas wilayah masing-masing pedukuhan sebagai berikut di bawah ini :

Luas Per Pedukuhan, sumber: Profil Desa Ponjong

          Ketinggian tempat atau elevasi ditentukan berdasarkan elevasi lahan daratan dari permukaan air laut, di mana permukaan air laut dianggap mempunyai elevasi 0 meter. Kecamatan Ponjong terletak pada ketinggian antara 200-400 M dari permukaan air laut (mdpl) dan Topografi Wilayah dengan kategori datar sampai dengan bergunung. Kondisi berbukit terlihat pada bagian Timur Laut, Timur dan Selatan. Dimana Desa Ponjong terletak di wilayah bagian selatan pada daerah Cekungan Wonosari dengan ketinggian 200 mdpl.

Geomorfologi, Geologi dan Jenis Tanah

          Bentuk lahan wilayah Desa Ponjong secara umum berupa dataran, sebagian kecil bergelombang. Bentang lahan dari utara ke selatan meliputi: lahan pertanian, lahan kering, persawahan dan permukiman berselang-seling.

Klimatologi dan Hidrologi

           Iklim merupakan keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah. Komponen pembentuk iklim terdiri dari curah hujan dan temperature. Seperti kondisi di Kabupaten Gunungkidul pada umumnya, Desa Ponjong mengalami dua macam yaitu musim kemarau (April – Oktober) dan musim penghujan (Oktober – April).

          Berdasarkan data statistik Kabupaten Gunungkidul, curah hujan Kabupaten Gunungkidul dalam tiga tahun terakhir berkisar 1.523 – 3.827 mm/tahun. Curah hujan tinggi terjadi pada bulan-bulan Desember – Januari. Data curah hujan bulanan tertinggi selama tiga tahun terakhir tercatat 484 mm, pada bulan desember 2007 (sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Gunungkidul). Kondisi hidrologi di suatu wilayah dapat ditinjau dari air permukaan dan airtanah (gorund water).

          Keberadaan air permukaan di wilayah perencanaan kontribusi di sungai, danau di sebelah utara kantor desa dan kolam-kolam penduduk. Danau tersebut tidak mengalami kekeringan pada musim kemarau, airnya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik untuk rumah tangga maupun pertanian. Wilayah Desa Ponjong dilalui sungai, mengalir dari utara (Desa Genjahan) ke arah selatan.

Topografi

Atas dasar topografi, Desa Ponjong, Kec. Ponjong dibagi menjadi tiga bagian menjadi :

a. Zona Utara atau Zona Batur Agung; meliputi wilayah Kecamatan Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin dan Ponjong Utara, bentuk wilayah berbukit, bergunung, tinggi dari permukaan laut 200–700 meter di atas permukaan laut, jenis tanah didominasi latosol dengan batuan induk vulkanik dan sedimen tufan. Kisaran curah hujan per tahun 2000–2500 mm, memiliki sungaidi atas tanah dan banyak ditemukan sumber air. Wilayah ini potensial untuktanaman tahunan (tanaman perkebunan, buah-buahan, dan kayu-kayuan), tanaman semusim (padi, palawija), budidaya perikanan darat, pembibitan, dan penggemukan ternak.

b. Zona Tengah atau Zona Ledok Wonosari atau Cekungan Wonosari, meliputiwilayah Kecamatan Playen, Wonosari, Karangmojo, Ponjong Tengah, dan Semanu bagian Utara. Bentuk wilayah landai sampai bergelombang, ketinggian dari permukaan laut 150–200 meter di atas permukaan laut. Jenis tanah didominasi oleh asosiasi mediteran merah dan grumosol hitam dengan bahan induk batu kapur. Kisaran curah hujan per tahun 1800–2000 mm, terdapat sungai permukaan, sumber air dan diduga terdapat sungai bawah tanah. Wilayah zone tengah potensial untuk tanaman semusim (padi, palawija dan sayuran), tanaman tahunan seperti tanaman buah-buahan dan kayu-kayuan, budidaya perikanan darat dan usaha penggemukan maupun pembibitan ternak

c. Zona Selatan atau Zona Gunung Seribu, meliputi wilayah Kecamatan Purwosari, Panggang, Saptosari, Paliyan, Tepus, Tanjungsari, Rongkop, Girisubo, Semanu Selatan, dan Ponjong Selatan. Bentuk wilayah berbukit-bukit, tinggi dari permukaan laut 0–300 meter di atas permukaan laut, jenis tanah didominasi oleh tanah komplek litosol dan mediteran merah dengan bahan induk batuankapur. Di zona ini ditemukan sungai-sungai di bawah tanah. Potensial untuk tanaman lahan kering (padi gogo dan palawija), tanaman buah-buahan (pisang, srikoyo, sirsak, dll), budidaya perikanan perairan darat (telaga) dan perikanantangkap serta untuk usaha budidaya ternak (pembibitan dan penggemukan).

Keadaan Tanah

Jenis tanah di wilayah Kec. Ponjong cukup beragam, dengan rincian sebagai berikut :

a) Latosol, dengan batuan induk kompleks sedimen tufan dan batuan vulkanik, yang terletak pada wilayah bergunung-gunung, tersebar di wilayah Kecamatan Ponjong bagian Utara.

b) Kompleks latosol dan mediteran merah, dengan batuan induk batuan gamping,bentuk wilayah bergelombang sampai berbukit, terdapat di wilayah Kecamatan Ponjong bagian Selatan.

c) Grumosol hitam, dengan batuan induk batu gamping, bentuk wilayah datar sampai bergelombang, terdapat di wilayah Kecamatan Ponjong bagian Selatan.

Sejarah Desa

          Sekilas sejarah Desa Ponjong yang dimulai pada tahun 1912 bernama Kedemangan dan pada tahun itu juga terjadi peralihan dari Kedemangan berubah menjadi Kalurahan Ponjong Kapenewon / Asisten Ponjong. Adapun pimpinan pada saat itu disebut dengan sebutan lurah yang dijabat oleh bapak IRO TARUNO sampai pada tahun 1925. Sebagai gantinya pada tahun 1925, sampai tahun 1935 Lurah Desa Ponjong dijabat oleh bapak PROJO ATMOJO yang kemudian oleh masyarakat sekitar disebut oleh Bendoro Lurah atau Ndoro Lurah.

           Pada tahun 1935, bapak HARJO ATMOJO menjadi Lurah Desa Ponjong menggantikan bapak PROJO ATMOJO sampai dengan tahun 1946 dan mendapat gelar Ndoro dongkol.

           Setelah bapak HARJO ATMOJO pada tahun 1946, Lurah Desa Ponjong dijabat oleh bapak PAWIRO YAHYO sampai pada tahun 1948 yang kemudian pada tahun 1949 Lurah Desa Ponjong dijabat oleh bapak PAWIRO SUWITO yang dibantu oleh pamong lainnya. Adapun susunan Pamong Desa Ponjong waktu itu yaitu :

Lurah : Pawio Suwito
Carik : Noto Disastro
Social : Muh. Syahidi
Kemakmuran : Suro Atmojo
Keamanan : Muh. Dasuki
Kaum : Muh. Kholil

Visi dan Misi Desa

Visi

Visi adalah gambaran/ cita-cita bersama mengenai masa depan, berupa kesepakatan/ komitmen murni. Visi berguna untuk menentukan perubahan lingkungan, sehingga pemerintah dapat bergerak maju menuju masa depan yang lebih baik. Visi dari Pemerintah Desa Ponjong adalah :

VISI

“TERWUJUDNYA PEMERINTAH YANG BAIK DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT PONJONG YANG MAKMUR SEJAHTERA LAHIR DAN BATHIN”

Dari Visi Desa Ponjong 2015, yang telah dinyatakan di atas terlihat secara jelas bahwa masyarakat Desa Ponjong berharap pada tahun 2015 telah dicapai suatu keadaan dimana Pemerintah Desa yang baik dalam artian luas yaitu pemerintahan yang disiplin, bersih, propesional, transparan, akuntabel dan demokratis. Sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang Makmur, Sejahtera Lahir dan Bathin, dengan harapan ke depannya menuju masyarakat Madani yang berpijak pada Kearifan Lokal.

Misi

Misi adalah rumusan umum upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh pemerintah desa, untuk mencapai visi pembangunan desa yang telah ditetapkan, agar tujuan pembangunan desa dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka memberikan kemudahan bagi peyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan, sesuai dan selaras dengan isi substansinya, maka dirumuskan misi pembangunan Desa Ponjong Kecamatan Ponjong Tahun 2010 – 2015 sebagai berikut :

MISI
1. Mewujudkan Pemerintahan yang baik, bersih, jujur, berwibawa, berkualitas serta demokratis.
2. Pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Gunungkidul dengan mengoptimalkan potensi yang ada.
3. Peningkatan Sumber Daya Manusia.
4. Mengembangkan tata nilai seni budaya dan peningkatan kualitas keimanan dan kataqwaan masyarakat.
5. Pengembangan, peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar